Danau Way Jepara

TIBA di Jepara danau yang indah, saya menyambut belaian angin sejuk.Udara di kawasan lindung dari Departemen irigasi yang dibangun pada tahun 1974 ini memang membuatnya nyaman.perkebunan ceria tumbuh di sepanjang danau dan dipotong dilarang.Ini adalah apa panorama yang indah dan melayani udara dingin di daerah ini.Lake District sehingga Jepara, Lampung ini awalnya hanya 5 hektar.pemerintah melihat potensinya dapat digunakan untuk mengairi sawah di daerah hilir.Kemudian, pada tahun 1972, reservoir memperluas sekitar 200 hektar.Danau Jepara berubah menjadi waduk sebagai langkah berikutnya dalam pembangunan 25 kilometer dari irigasi di tahun 1960-an Pada saat itu, proyek irigasi yang mampu mengairi sembilan ribu hektar sawah.Namun, seiring dengan penurunan aliran air, danau sekarang hanya bisa mengairi 1.800 hektare sawah.Hal ini dapat 4.500 hektar, tetapi harus bolak penggunaan air, seperti dipaksa sekarang.Di masa lalu, kehadiran Danau Jepara dengan saluran irigasi yang membuat daerah yang sebelumnya Kabupaten Lampung Tengah sebagai lumbung.Tapi sekarang, Sub Way Jepara dikenal sebagai pekerja lumbung.Menjelang bendungan yang cara menanjak, saya disambut dengan pohon rindang.Ada ruang terbuka, kantor, rumah dan para penjaga membuka toko kecil.Dalam menghadapi pembangunan kontrol air, menara meteran berdiri kedalaman air.meteran menara dekat elevasi air, yang menjorok ke tengah danau, ada kandang mengambang.Saya catfish menjaga tempat ini dimiliki oleh Bapak Syafei, warga setempat.Dalam kawah raksasa ini masih hidup beberapa jenis ikan, ikan damsel seperti gabus, nila dan lele.Bahkan, ada Betutu, ikan langka mirip dengan ikan lele tapi tidak berpatil.Mengisap warga di sekitar danau dan dari luar Lampung Tengah, datang dan latihan kesabaran untuk menunggu untuk makan ikan umpan.